Moh. Adi Saputra Raih Emas di POPKAB Bojonegoro, Harumkan Nama MAN 4
Bojonegoro – Satu lagi prestasi gemilang ditorehkan oleh siswa MAN 4 Bojonegoro. Moh. Adi Saputra, siswa kelas XII-1, sukses meraih Juara I pada nomor lari 400 meter dalam ajang POPKAB (Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten) Bojonegoro 2025, yang berlangsung di Stadion Letjend H. Sudirman, Kamis (7/8/2025).
Bersaing ketat dengan pelari terbaik dari berbagai sekolah, Adi tampil memukau sejak awal hingga garis finish. Akselerasi dan teknik larinya yang matang membawanya melaju tanpa tanding, menempatkan dirinya sebagai peraih medali emas.
Didampingi oleh pelatih sekaligus guru PJOK, M. Ridwan, S.Pd., dan didukung penuh oleh Waka Kesiswaan, Kiswanto, S.Pd., M.Si., kemenangan Adi menjadi momen yang membanggakan bagi seluruh warga madrasah.
Kepala MAN 4 Bojonegoro, Kamid, S.Pd., M.Sc., turut memberikan apresiasi tinggi. “Prestasi ini menunjukkan bahwa MAN 4 Bojonegoro mampu bersaing di bidang akademik maupun non-akademik. Kami bangga dan akan terus mendukung pengembangan minat dan bakat siswa,” ujarnya.
Sementara itu, Sunawi, S.Pd., M.Psi., guru PJOK yang juga turut membina, menyebut keberhasilan Adi sebagai hasil dari kerja keras dan dedikasi luar biasa. “Dia bukan hanya cepat di lintasan, tapi juga konsisten dalam latihan,” jelasnya.
Kemenangan ini menambah catatan prestasi MAN 4 Bojonegoro di tingkat kabupaten, sekaligus menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus mengukir prestasi, baik di bidang olahraga, seni, maupun akademik.
MAN 4 Bojonegoro Raih Juara I Lomba Essay IDEACON 2025 di UNESA
Surabaya – Sabtu, 2 Agustus 2025, MAN 4 Bojonegoro kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Grand Final Lomba Essay IDEACON (Innovation, Development, And Accounting Contest) 2025 yang digelar di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Tim kebanggaan MAN 4 Bojonegoro, yaitu Tim Tranggana, yang terdiri dari Marsilea, Akmal, dan Renda (ketiganya siswa kelas XII-1), berhasil tampil gemilang dan menyabet Juara I setelah bersaing dengan peserta-peserta terbaik dari berbagai sekolah dan madrasah di Indonesia.
Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan intensif Ana Widiya Astuti, S.T., M.M. sebagai guru pembimbing, serta dukungan penuh dari Waka Kesiswaan Kiswanto, S.Pd., M.Si., dan Kepala Madrasah, Kamid, S.Pd., M.Sc., yang turut hadir memberikan motivasi dan mendampingi langsung dalam kegiatan ini.
Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen MAN 4 Bojonegoro dalam mencetak generasi muda yang inovatif dan berdaya saing tinggi.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas capaian luar biasa ini. Terima kasih atas kerja keras Tim Tranggana dan dukungan seluruh keluarga besar MAN 4 Bojonegoro. Semoga prestasi ini menginspirasi siswa lain untuk terus berinovasi dan berprestasi,” ujar Kepala MAN 4 Bojonegoro, Kamid, S.Pd., M.Sc.
Dengan kemenangan ini, MAN 4 Bojonegoro kembali menegaskan perannya sebagai madrasah yang unggul, berprestasi, dan siap bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Tim Humas MAN 4
MAN 4 Bojonegoro Berpartisipasi dalam Gerakan Sejuta Tanam Pohon Matoa
Bojonegoro, 22 April 2025 — Sebagai wujud nyata komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bojonegoro berpartisipasi dalam kegiatan nasional Sejuta Tanam Pohon Matoa, Selasa (22/4), bertepatan dengan peringatan Hari Bumi 2025.
Acara ini diikuti oleh seluruh civitas akademika MAN 4, mulai dari kepala madrasah, para guru, tenaga kependidikan, hingga seluruh siswa. Kegiatan penanaman pohon dilaksanakan di lingkungan sekolah dan di beberapa area penghijauan yang telah ditentukan, dengan tujuan memperluas ruang terbuka hijau serta meningkatkan kesadaran ekologis di kalangan pelajar.
Kepala MAN 4 Bojonegoro, Kamid, S.Pd., M.Sc menyampaikan bahwa keterlibatan dalam gerakan ini merupakan bagian dari implementasi pendidikan karakter berbasis cinta lingkungan.
"Melalui program ini, kami ingin menanamkan nilai kepedulian dan tanggung jawab terhadap kelestarian alam kepada peserta didik. Tanaman matoa dipilih karena selain bernilai ekologis, juga memiliki manfaat ekonomi di masa depan," ujar beliau.
Tidak hanya melakukan penanaman, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi tentang pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan, teknik menanam dan merawat pohon, serta pembagian bibit matoa kepada siswa untuk ditanam di lingkungan rumah masing-masing.
Dengan semangat “Satu Siswa, Satu Pohon”, MAN 4 Bojonegoro berkomitmen untuk terus mendukung program-program lingkungan dan berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang konsisten dalam menciptakan bumi yang lebih hijau dan sehat.
Tagline:
Kutipan Inspiratif:
Kisah Haru Syahrul Ramadhani: Dari MAN 4 Bojonegoro Menuju Panggung Liga 1 Indonesia
Di sebuah rumah sederhana di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, tinggal keluarga kecil yang penuh kasih dan doa. Nurlan, seorang sopir angkot yang menghabiskan hari-harinya di balik kemudi, dan Sri Karyani, seorang ibu rumah tangga penyayang, mendidik kedua anaknya dengan penuh keteladanan dan kesabaran. Anak pertama mereka, Wahidatul Nurdiana, dikenal tekun dalam akademik, sementara anak kedua, Mohammad Syahrul Ramadhani, memiliki mimpi besar di dunia olahraga, khususnya sepak bola.
Awal Mimpi yang Sederhana
Sejak kecil, Syahrul jatuh cinta pada sepak bola. Bola plastik sederhana dan lapangan desa yang berdebu menjadi saksi bisu awal perjalanan mimpinya. Meskipun hidup dalam keterbatasan ekonomi, Syahrul tidak pernah merasa minder. Seusai pulang sekolah di MAN 4 Bojonegoro, ia membantu ayahnya mencuci angkot, lalu bergegas ke lapangan desa untuk berlatih.
“Saya selalu melihat Ayah pulang ke rumah dalam keadaan lelah setelah seharian menyetir. Itu yang membuat saya ingin sukses, supaya bisa membuat beliau bangga dan bahagia,” ujar Syahrul dengan suara bergetar.
Perjuangan Penuh Tantangan
Mimpi menjadi pesepak bola profesional tidak datang begitu saja. Syahrul harus melewati seleksi ketat di berbagai daerah, bersaing dengan ratusan pemain muda berbakat. Sering kali ia hampir menyerah karena keterbatasan peralatan dan biaya perjalanan. Namun semangat pantang menyerah dan dukungan keluarga yang luar biasa membuatnya terus berusaha.
Ayah Nurlan bahkan rela menarik angkot hingga larut malam demi mengumpulkan biaya agar Syahrul bisa mengikuti seleksi di luar kota. Ibunya, Sri Karyani, tak pernah berhenti mendoakan setiap langkah putranya, sementara kakaknya, Wahidatul Nurdiana, selalu memberikan semangat.
“Saya masih ingat waktu seleksi di luar kota, Ayah sampai kerja lembur narik angkot supaya saya bisa ikut. Itu tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup,” kenang Syahrul.
Bakat yang Terlihat Sejak di Sekolah
Bakat Syahrul semakin terasah ketika ia menempuh pendidikan di MAN 4 Bojonegoro. Dalam setiap pertandingan antarpelajar, Syahrul selalu menjadi andalan tim sekolah. Guru PJOK, Sunawi, melihat potensi luar biasa yang dimiliki Syahrul sejak awal.
“Syahrul itu anak yang disiplin dan pekerja keras. Saya sering bilang ke dia, kamu punya talenta besar, jangan berhenti berlatih, suatu saat kamu akan sampai ke level yang kamu impikan. Dan sekarang, kata-kata itu jadi kenyataan,” tutur Sunawi bangga.
Mimpi Menjadi Nyata
Kerja keras dan ketekunan itu akhirnya membuahkan hasil. Syahrul lolos seleksi akademi sepak bola profesional dan resmi direkrut Maluku Utara United, salah satu tim peserta Liga 1 Indonesia. Kini, setiap kali melangkah ke lapangan dengan seragam profesional, Syahrul membawa kebanggaan tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga seluruh warga Desa Sraturejo dan civitas akademika MAN 4 Bojonegoro.
“Setiap kali saya berdiri di lapangan, saya selalu ingat Ayah yang memegang setir angkot dan Ibu yang selalu berdoa untuk saya. Tanpa mereka, saya bukan siapa-siapa,” ujar Syahrul dengan mata berkaca-kaca.
Kebanggaan dan Inspirasi
Kesuksesan Syahrul adalah kebanggaan besar bagi keluarganya. Ayah Nurlan tidak bisa menyembunyikan air mata haru saat melihat putranya tampil di layar televisi, sementara Ibunya selalu memanjatkan doa penuh syukur. Kakaknya, Wahidatul Nurdiana, merasa senang sekaligus terinspirasi oleh perjuangan adiknya.
Di sisi lain, keberhasilan Syahrul juga menjadi kebanggaan bagi seluruh guru dan teman-temannya di MAN 4 Bojonegoro.
“Kisah Syahrul adalah pelajaran penting bagi kita semua bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi. Dengan kerja keras, doa, dan dukungan keluarga, semua bisa terwujud,” kata Sunawi, guru PJOK sekaligus pembimbing yang pernah menyaksikan langsung perjalanan Syahrul.
Pesan untuk Generasi Muda
“Saya ingin anak-anak muda tahu, siapa pun kita, dari mana pun kita berasal, kita bisa jadi apa saja kalau kita berjuang. Saya anak sopir angkot, tapi saya bisa bermain di Liga 1. Itu semua berkat doa orang tua dan tekad yang kuat,” tutup Syahrul.
Kisah Syahrul menjadi pengingat bahwa mimpi besar bukan milik mereka yang memiliki segalanya, tetapi milik mereka yang berani berusaha tanpa henti. Dari jalanan Desa Sraturejo menuju stadion megah Liga 1, Syahrul membuktikan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu tinggi selama ada kerja keras, doa, dan dukungan keluarga.Tim Humas
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro Sosialisasikan "Kange Yune" di MAN 4 Bojonegoro
Bojonegoro, 11 Februari 2025 - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro menggelar sosialisasi "Kange Yune" di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bojonegoro, Selasa (11/2/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal Bojonegoro, khususnya di kalangan generasi muda.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro, Budianto, S.Pd. MM, melalui Kange Yune, tahun 2023, Kange Billy, Kange Andike, Yune Gita, Yune Farel, menyampaikan bahwa "Kange Yune" adalah salah satu warisan budaya Bojonegoro yang perlu dilestarikan. "Kita harus terus mempromosikan dan melestarikan budaya lokal kita, agar tidak tergerus oleh modernisasi," katanya.
Sosialisasi ini diikuti oleh sekitar 170 siswa MAN 4 Bojonegoro, yang antusias mendengarkan penjelasan tentang "Kange Yune". Mereka juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi tentang budaya lokal Bojonegoro.
Dalam kesempatan ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro juga membagikan brosur dan poster tentang "Kange Yune" kepada siswa MAN 4 Bojonegoro. "Kita berharap bahwa siswa MAN 4 Bojonegoro dapat menjadi duta budaya Bojonegoro dan membantu mempromosikan "Kange Yune" di kalangan masyarakat," kata Budianto, S.Pd. MM.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung selama sekitar dua jam dan diakhiri dengan penyerahan cenderamata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro kepada MAN 4 Bojonegoro. nw-go